Terjebak Arus Informasi
Hampir dari kita semua pasti mempunyai sosial media, bahkan lebih dari satu. Setiap sosial media yang kita punya mengikuti banyak sekali hal, mulai dari teman, informasi karir, public figure, atau bahkan seorang role model yang menjadi panutan.
Informasi pun terus menerus ada, mulai dari bisa melihat aktivitas teman kita yang diupload di sosial media, berita yang sedang dibahas saat ini, trending apa saja yang sedang panas, dan masih banyak lagi. Semua itu hadir dihadapan kita secara “real time” dengan “cepat dan banyak”.
Setiap dari kita mempunyai limitasi, mulai dari hal berpikir sampai berkembang. Ada yang sekali baca lalu langsung paham, ada yang mudah sekali berlatih dengan sedikit hambatan. Hal-hal yang sepertinya normal menjadi manusia, dengan keterbatasan yang ada.
Yang menjadi masalah adalah ketika kita silau dengan dunia luar, dengan informasi yang terus datang, dengan hal-hal yang kita konsumsi secara masif, secara tidak langsung hal itu yang menyebabkan otak kita kemudian lelah. Kita jadi haus akan informasi, takut kehilangan sebuah informasi (Fear Of Missing Out — FOMO), dan waktu kita habis untuk selalu melihat keluar. Melihat informasi apa saja yang terjadi di Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp Stories, dan lain lain.
Setelah kita jadi orang yang FOMO. Kita akan terus melihat diri ini kurang, diri ini jauh dari kesuksesan, merasa bersalah terhadap orang lain, memendam banyak sekali penyesalan, merasa tidak pantas untuk gagal, dan masih banyak pikiran negative yang terjadi kalau kita terus menerus membiarkan diri kita terjebak pada arus informasi.
Kita menjadi krisis indetitas, tidak tau diri ini mau dibawa kemana, harus bagaimana, apa tujuan kita. Kita selalu melihat keluar atau orang lain sehingga kita lupa melihat kedalam, melihat diri kita, melihat bahwa diri kita mempunya potensi yang sama dengan orang lain. Kita hanya melihat suksesnya mereka saja, kita tidak pernah tau seberapa perjuangan mereka dalam meraih kesuksesan.
Arus informasi yang ada saat ini bagaikan dua mata pisau. Dia bisa membantu atau membunuh kita.
Kita bisa menyaring apa saja yang sebaiknya kita lihat dan kita tidak lihat.
Semua kendali ada pada diri kita.